Shalat Dhuha

dede sisiHari minggu pagi Nina bersepeda kerumah bibi Nola.
“Assalamu’alaikum, ” Nina mengetuk pintu rumah bibi Nola.

“Wa’alaikum salam.” bibi Nola membuka pintu sambil tersenyum. “Sebentar ya, Bibi lepas mukena dulu.”

Nina menatap Bibi Nola. “Kok, Bibi Nola baru shalat Subuh sekarang ?”

Bibi Nola tertawa. “Bibi tidak sedang shalat Subuh, tapi shalat Duha.”

“Shalat Duha itu apa , Bi?” tanya Nina penasaran.

“Shalat Duha merupakan salah satu shalat sunah. Shalat Duha dikerjakan saat matahari sudah mulai memanas sampai sebelum waktu shalat Zuhur tiba,” Jawab Bibi Nola.

“Bibi setiap hari shalat Duha ?” tanya Nina penasaran.

Bibi Nola tersenyum, “tidak setiap hari, Nina. Sebab, shalat Duha itu bukan shalat Fardu. Tetapi, Bibi berusaha mengerjakannya setiap pagi saat  ada kesempatan.”

“Shalat Duha itu berapa rakaant, Bi?” tanya Nina. “Boleh dua, empat, enam, delapan, atau dua belas rakaat; salam setiap dua rakaat, “Jawab Bibi Nola.

“Kata Rasullullah, siapa yang mengerjakan shalat Subuh berjamaah dan tetap duduk berzikir sampai dia melakukan shalat Duha, maka akan mendapat pahala haji dan umrah yang sempurna.”

“Wah, asyik, ya Bi!” senyum Nina.

“InsyaAllah. Shalat Duha juga merupakan shalatnya orang – orang yang bertobat, ” lanjut Bibi.

“Bibi boleh tidak kalau Nina shalat Duha ?” tanya Nina. “Tentu saja boleh, Nina, ” seru Bibi Nola senang.

Nina beranjak wudu, kemudian melaksanakan shalat Duha dengan khusyuk.

Siang itu Nina pulang kerumah dengan hati senang. Nina belajar tentang shalat sunah Duha. Nina ingin selalu melaksanakannya saat istirahat sekolah. Nina ingin menjadi orang yang selalu bertobat.

 

 

 

 

Dikutip dari buku “Aku Senang Shalat Sunah”

Yuniar Khairani

 

 

2 responses to “Shalat Dhuha

  1. seru….cerita” nya menjadi pengantar tidur anak”…
    tanpa banyak gambar shg anak” bebas berimajinasi…

    salam dari Farras dan Nisa…

Tinggalkan komentar